Liga Champions ManCity vs Napoli: Ketika Comeback Romantis Kevin De Bruyne Dirusak Kartu Merah

Liga Champions ManCity vs Napoli – Pertandingan Liga Champions selalu menghadirkan drama, tensi tinggi, dan momen-momen tak terduga. Laga antara Manchester City vs Napoli pada fase grup kali ini menjadi salah satu duel yang paling menyita perhatian publik sepak bola Eropa. Bukan hanya karena kualitas permainan kedua tim, tetapi juga karena cerita besar di baliknya: comeback Kevin De Bruyne setelah cedera panjang yang justru tercoreng oleh insiden kartu merah.


Comeback Romantis Kevin De Bruyne

Kevin De Bruyne, gelandang kreatif asal Belgia, sudah lama menjadi jantung permainan Manchester City. Cedera panjang yang menimpanya membuat The Citizens kehilangan banyak variasi serangan di lini tengah. Ketika ia akhirnya kembali merumput di laga besar melawan Napoli, suasana terasa istimewa.

Fans City menyambut kembalinya sang maestro dengan tepuk tangan meriah. Banyak yang menyebut momen ini sebagai “comeback romantis”, karena De Bruyne bukan hanya sekadar pemain, melainkan ikon yang menghidupkan cara bermain Pep Guardiola.

Di babak pertama, ia memperlihatkan kualitasnya dengan beberapa umpan terobosan tajam dan kontrol tempo permainan yang brilian. City tampak lebih berbahaya, dengan kombinasi De Bruyne, Phil Foden, dan Erling Haaland yang terus menekan pertahanan Napoli.


Jalannya Pertandingan

Babak Pertama: City Menguasai

Sejak peluit awal, City mendominasi penguasaan bola hingga 65%. De Bruyne jadi motor serangan, sementara Rodri menjaga keseimbangan. Napoli, yang dipimpin Khvicha Kvaratskhelia dan Victor Osimhen, lebih memilih strategi serangan balik cepat.

Gol pertama tercipta pada menit ke-27 melalui kombinasi apik De Bruyne dan Haaland. De Bruyne mengirim umpan silang terukur yang dituntaskan Haaland dengan sundulan keras. Stadion Etihad pun bergemuruh menyambut gol tersebut.

Babak Kedua: Drama Kartu Merah

Setelah unggul 1-0, City tampak ingin mengontrol permainan. Namun, pada menit ke-58, kejutan terjadi. Kevin De Bruyne yang tampil penuh determinasi melakukan tekel terlambat kepada gelandang Napoli, Andre-Frank Zambo Anguissa. Wasit awalnya hanya memberikan kartu kuning, tapi setelah tinjauan VAR, keputusan berubah menjadi kartu merah langsung.

Keheningan menyelimuti stadion. Comeback yang semula romantis seketika berubah menjadi pahit. Guardiola pun terlihat frustrasi di pinggir lapangan.

Napoli Bangkit

Memanfaatkan keunggulan jumlah pemain, Napoli mulai keluar menyerang. Osimhen hampir mencetak gol melalui sundulan di menit ke-70, namun berhasil ditepis Ederson. Pada menit ke-79, tekanan Napoli membuahkan hasil. Kvaratskhelia menusuk dari sisi kiri dan melepaskan tendangan melengkung yang gagal diantisipasi. Skor pun berubah menjadi 1-1.

Hingga peluit akhir, kedua tim harus puas berbagi poin, meski bagi City, hasil ini terasa lebih seperti kekalahan.


Dampak Kartu Merah bagi City

Kartu merah De Bruyne tidak hanya memengaruhi hasil pertandingan, tetapi juga menimbulkan kekhawatiran akan absennya sang kapten di laga berikutnya. Dalam persaingan ketat Liga Champions, kehilangan pemain sekelas De Bruyne di momen krusial jelas menjadi kerugian besar.

Guardiola dikenal dengan kedalaman skuad yang mumpuni, tetapi sosok De Bruyne sulit tergantikan. Ia bukan sekadar pengatur serangan, melainkan juga pemimpin di lapangan. Banyak pengamat menilai, kartu merah ini akan menjadi tantangan psikologis bagi City dalam perjalanan mereka di kompetisi Eropa.


Analisis Taktik Guardiola vs Napoli

  1. Dominasi Lini Tengah
    Dengan De Bruyne, City bisa menekan Napoli lebih dalam. Namun setelah kartu merah, dominasi itu hilang, dan Napoli lebih leluasa membangun serangan.
  2. Serangan Napoli dari Sayap
    Luciano Spalletti tampaknya sadar kelemahan City setelah kehilangan satu gelandang. Kvaratskhelia dan Politano terus diberi kebebasan menekan dari sisi lapangan.
  3. Keputusan Substitusi
    Guardiola mencoba merespons dengan memasukkan Mateo Kovačić untuk memperkuat lini tengah, tetapi tetap kesulitan menghadapi intensitas Napoli.


Reaksi Pemain dan Pelatih

  • Kevin De Bruyne: Dalam wawancara singkat, ia mengaku kecewa. “Saya sangat menantikan pertandingan ini, tapi semuanya berakhir dengan cara yang tidak saya inginkan,” ucapnya.
  • Pep Guardiola: Sang manajer membela De Bruyne. “Itu murni kecelakaan, bukan niat buruk. Kami akan terus melangkah ke depan.”
  • Luciano Spalletti: Pelatih Napoli menyebut kartu merah sebagai titik balik. “Kami tahu ini kesempatan, dan anak-anak memanfaatkannya dengan baik.”


Pelajaran dari Laga Man City vs Napoli

  1. Kedisiplinan Adalah Kunci
    Dalam laga besar, satu kesalahan bisa mengubah jalannya pertandingan. City harus belajar dari insiden De Bruyne.
  2. Mentalitas Napoli yang Kuat
    Meski tertinggal, Napoli tidak panik. Mereka justru bangkit dengan strategi jitu.
  3. Ketergantungan pada De Bruyne
    City terlihat sangat bergantung pada kreativitas De Bruyne. Tanpa dia, permainan menjadi monoton.


Implikasi di Liga Champions

Hasil imbang ini membuat persaingan grup semakin ketat. City masih difavoritkan lolos, tetapi kehilangan De Bruyne di laga selanjutnya bisa memengaruhi posisi mereka. Napoli, di sisi lain, semakin percaya diri bisa bersaing dengan raksasa Eropa.

Banyak pengamat menilai bahwa drama kartu merah ini akan menjadi salah satu momen ikonik musim Liga Champions, terutama jika City gagal mencapai target mereka.


Penutup

Pertandingan antara Manchester City vs Napoli di Liga Champions bukan sekadar soal skor. Ada cerita emosional tentang comeback Kevin De Bruyne yang penuh harapan, tetapi ternoda oleh kartu merah. Drama ini menunjukkan betapa sepak bola penuh kejutan—dari momen indah hingga tragedi kecil di lapangan hijau.

Bagi fans, laga ini menjadi pengingat bahwa sepak bola bukan hanya soal menang atau kalah, tetapi juga tentang emosi, drama, dan cerita yang melekat di hati penontonnya. City harus segera bangkit, sementara Napoli akan melangkah dengan semangat baru.